Sedikit meramaikan wacacana pemindahan ibu kota dan teori bagaimana memanfaatkan keunggulan geografis anugerah Yang Maha Kuasa  untuk mencapai titik yang paling optimal.  Jadi tidaknya ibu kota dipindahkan sepertinya akan ditentukan keputusan politik presiden.  Tapi dari sudut pandang ilmu pengetahuan,  memutuskan sesuatu yang baru apalagi besar dan penting, seyogyanya sudah dilakukan melalui kajian-kajian mendalam dan didasarkan pada landasan teori yang kuat dan sahih.  Karena dasar kajian dan landasan teori tersebut yang sekarang belum terdengar kuat, sehingga tidak salah jika banyak yang masih ragu dan menilai lebih kental gimmick politiknya.

Jika ibu kota jadi dipindahkan, salah satu yang bisa dititipkan dan harus menjadi perhatian adalah bagaimana agar ibu kota yang baru tersebut harus bisa menjadi percontohan pemanfaatan ruang dan pengelolaan lahan yang paling optimal. Mulai dari aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial.  Ahli perencanaan wilayah mungkin dapat menghitung pengaruh-pengaruh pembentukan pusat pertumbuhan baru terhadap wilayah sekitar maupun Indonesia secara umum.

Akan jadi cita-cita yang sungguh indah, jika tempat yang baru tersebut  bisa menjadi template pembuktian teori teori para ahli, cerdik pandai yang bertebaran di seluruh nusantara. Mulai dari ahli agama, perencanaan, pertanian, kehutanan, tata kota, lingkungan, inprastruktur, pendididikan, ekonomi, sosial, budaya dan masih banyak lagi. Jika peran para ahli ini bisa difasilitasi dan dirangkum dengan baik, tidak berlebihan jika kemampuannya mungkin akan mengalahkan strategi-strategi para Avenger.

Jangan lupa bahwa pengelolaan lahan di negeri ini, saat ini masih banyak yg belum optimal. Atau kalaupun dimanfaatkan masih banyak yang manfaatnya jauh dari potensi optimalnya.  Masih banyak lahan yang dibiarkan kosong dan terlantar oleh pemiliknya.  Baik pemilik perorangan maupun badan usaha, baik pemilik yang kecil maupun konsesi besar, baik swasta maupun pemerintah. Padahal kita dianugerahi peluang memanen cahaya matahari sepanjang tahun, padahal kita banyak SDM menganggur yang bisa diberdayakan, padahal sudah cukup banyak orang pintar berpendidikan. 

Memang harus ada kebijakan yg lebih berani terkait pemanfaatan lahan agar anugrah dari Tuhan berupa lahan, cahaya matahari, air, dan tenaga kerja yang melimpah tidak terbengkalai percuma.  Bahkan salah-salah pengelolaan malah anugerah tersebut berbalik  menjadi bencana. Banjir dan kebakaran hutan terjadi setiap tahun di negeri ini.   Anugerah melimpah yang berubah menjadi bencana ini sudah cukup menjadi bukti bahwa sudah terlalu banyak kesalahan urus yang terjadi.

 Apakah kita masih tergolong orang-orang yang berfikir? Mari kita putuskan baik-baik lalu kita bersama melangkah dengan penuh keyakinan. Dan itu bisa dilakukan berdasarkan landasan teori ilmu pengetahuan bukan dengan gimmick politik.