Mengapa porang bisa jadi alat dalam revolusi pelestarian lingkungan untuk mengatasi bumi yg makin panas?  Dimana letak istimewanya porang? Ini bisa dijawab dengan sifat tumbuh  porang sebagai bahan pangan masa depan yang sehat yang penanamannya bagus dibawah naungan 50 %.  


Jika dikembangkan dengan strategi yang tepat, diiringi pendidikan pelestarian lingkungan yang cerdas dan kampanye karbohidrat sehat, untuk mendorong terciptanya budaya penyediaan pangan yang ramah lingkungan, porang bisa menjadi alat yang efektif untuk melakukan revolusi penyediaan pangan dan papan serta pelestarian lingkungan. 


Jika budaya dan kesadaran itu sudah memasyarakat,  nanti orang tidak akan melihat lagi sawah luas yg lahannya terbuka, panas, airnya kotor berlumpur,  penuh pestisida dan pupuk kimia.  Tapi akan diganti oleh tegakan kayu kayuan berdaun kecil, yg di bawahnya ditanam porang. Lingkungan akan jadi semakin asri,  hijau dan sejuk, oksigen diproduksi maksimal, gemercik air mengalir disungai yg jernih, didalamnya berenang ikan berbagai jenis, tak ada lagi penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebih serta tak ada lagi pembukaan lahan utk menanam padi.   Kebutuhan pangan dan  papan terpenuhi tanpa merusak hutan, bahkan akan terus bertambah tegakan hutan baru untuk naungan porang.  Bumi semakin hijau, lingkungan lestari, pangan dan papan terpenuhi...


Bagi dunia pertanian, kalau dikampanyekan dengan baik porang bisa jadi primadona dan tambang emas pertanian, karena melalui porang, banyak isu bisa dikelola, mulai isu lingkungan, pangan, papan, ekonomi, kemiskinan, kesehatan sekaligus  bisa berjalan beriringan.  Pertanian bisa menjadi sektor yg semakin terhormat dg kehadiran komoditas porang, karena selain sebagai penyelamat perut, juga bisa hadir sebagai pahlawan penyelamat bumi....


Banten, 28 Oktober 2018

Komunitas Porang Untuk Pemberdayaan dan Lingkungan Lestari


Dari hari ini kedepan Biro Kesra Banten akan melebur menjadi Biro Pemerintahan dan  Kesra, untuk berkiprah menjalani jalan sejarahnya yang baru.  Memang masih banyak yg belum bisa dilakukan Biro Kesra, tapi diakui atau tidak, Biro Kesra sudah pernah berkiprah dalam melahirkan perbaikan dan memberi warna pada sejarah perjalanan Provinsi Banten.  


Dijaman Gubernur Pa Rano Karno, Biro Kesra bersama OPD lainnya, menjadi pelaku sejarah peralihan pengelolaan hibah dari jaman gelap ke jaman terang benderang.  Biro Kesra lah, waktu itu yg mengkonsepkan perubahan Peraturan Gubernur tentang hibah dengan memasukan klausul-klausul transparansi dalam pengelolaan hibah, salah satunya dengan mencantumkan kewajiban penerapan system online, agar pengelolaan hibah menjadi semakin akuntabel. Melalui Biro Kesra,  dijalin komunikasi dengan Direktur Litbang KPK, dan Kesra lah yang mengirim konsep pergub tersebut ke KPK untuk mendapat penelaahan menjadi konsep final perubahan pergub hibah. Setelah perubahan pergub hibah tersebut  ditetapkan, KPK menilai ada itikad baik perbaikan sistem, dan gonjang ganjing hibah pun mereda, pengelolaan hibah  menemukan koridor akuntabilitas yang semakin baik, dan Pemerintah Provinsi Banten pun meraih predikat WTP pertamanya dari BPK RI atas pengelolaan keuangan Tahun Anggaran 2016.


Di jaman Gubernur Pa Wahidin Halim, Biro Kesra juga berhasil mengawal kebijakan  pa Gubernur dalam meningkatkan semangat berbagi melalui dana zakat para ASN untuk masyarakat.  Sesuai kebijakan pa Gubernur saat ini,  4.000 guru ngaji 4.000 marbot dapat diberikan insentif, puluhan disabilitas dibantu mendapatkan kaki palsu, puluhan masjid mushola  dibantu pembangunan dan rehab, para fakir dibangunkan rumah idaman, dan masih banyak lagi yang sudah dilakukan, yang belum pernah dilakukan sebelumnya sejak Provinsi Banten lahir.


Biro Kesra juga bergandengan tangan dengan FSPP Provinsi Banten dalam memproses pemberian hibah Gubernur Banten kepada 3.000 lebih pondok pesantren dengan dana puluhan milyar, bahkan terus meningkat nilai bantuannya menjadi  ratusan milyar di tahun-tahun berikutnya.  Ketika bersama Biro Kesra, Provinsi Banten pun meraih Juara Umum MTQ Nasional XXVI Tahun 2016 dan Juara umum Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional ( Pospenas) VII Tahun 2016 serta prestasi-prestasi lainnya.


Diakui atau tidak, sejarah telah mencatat kiprah Biro Kesra dalam perjalanan Provinsi Banten.  Walau  ada perasaan sedih,  tetap tegaklah berjalan para alumni Biro Kesra, karena  tugas sudah  disempurnakan...