Dalam dokumen perencanaan dan anggaran biasanya ditulis bahwa rapat tersebut bertujuan untuk mencapai indikator tertentu dengan target yang telah ditetapkan. Jika dilihat dari uraian belanjanya, yang hanya terdiri dari satu kali penyelenggaraan rapat utama, terbaca seolah-olah dengan satu kali rapat tersebut, target indikator akan tercapai. Metode mencapainya dengan cara, menyelenggarakan rapat, mengundang narasumber, mengundang peserta, jika diperlukan rapatnya dibuka oleh pejabat penting, ada yang memaparkan materi, ada tanya jawab, selesai rapat ditutup, lalu target indikator tercapai. Simpel dan mudah. Dalam hal ini untuk memudahkan pembahasan kita coba bangun sebuah istilah "kaidah satu kali pertemuan untuk mencapai suatu target".
Dalam rangka menguji "kaidah satu kali pertemuan untuk mencapai suatu target" tersebut, kita coba ajukan pertanyaan benarkah hanya dengan satu kali rapat pertemuan, target yang diamanatkan bisa tercapai ? Tidak kah diperlukan adanya kegiatan-kegiatan lanjutan, agar benar-benar yakin, pasti bahwa target sudah tercapai ? Pertanyaan berikutnya, apabila diperlukan kegiatan lanjutan, apakah harus ada dukungan anggaran tambahan ? Jika dilakukan kegiatan-kegiatan lanjutan, bagaimana kaidah efisiensi anggaran dapat diterapkan dan bagaimana menjaga agar rencana anggaran tidak jadi membengkak ?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis akan mencoba mengajukan satu contoh kasus pembuktian "kaidah satu kali pertemuan untuk mencapai suatu target", dan bagaimana efisiensi anggaran bisa diterapkan. Berdasarkan kejadian hangat di tahun 2020, dengan contoh topik kegiatan yang sedang viral saat ini (Bersambung)....
0 komentar:
Posting Komentar